Malam
ini langit mempertontonkan keindahannya
Ribuan
bahkan jutaan bintang bertabur menghias dinding langit malam ini
Rembulan
berjalan perlahan keperaduaannya
Cahayanya
menembus hingga kedalam sanubari
Ah
Tuhan betapa indah semua ciptaanMu
Betapa
sempurna apa yang Engkau buat
Ya
semua ciptaanMu begitu sempurna
Seperti
hati dan rasa cinta ini
Yang
hadir dan menghias dinding langit hati seperti indahnya bintang di langitMu
Yang
bercahaya sepanjang waktu seperti matahariMu
Yang
menerangi seluruh kegelapan hati seperti RembulanMu
Duhai
Rabb...Maha KasihMu menghantarkanku,hati,jiwa dan kehidupanku pada kebahagian
dan kesempurnaan hidup dengan hadirnya cinta yang kau titipkan dalam hati ini
untuk MakhlukMu yang sempurna.
“selamat
pagi sayang”sapaan lembutnya membangunkanku dipagi ini
“amboe?kapan
datang?”terkejut aku mendapati dia,orang yang aku cinta berada disampingku. Tak
menyangka ia kini hadir dihadapanku dan membangunkanku.
“baru
aja nyampe sayang”jawabnya lembut sambil tersenyum.
“katanya
baru minggu depan mau mampir kesini,kok sekarang udah disini lagi?”tanyaku
penuh selidik.
“besok,amboe
mau ada pelatihan di bandung dan sekarang mampir dulu disni. Kan udah lama juga
ga ketemu sama ayang” jelasnya panjang lebar
“ooh
gitu yang,kenapa ga bilang dulu atuh sayang?”
“kan
surprise untuk aboe. Ayo bangun cepetan mandi”
“makasih
say”kukecup lembut keningngya. “emang mau kemana gitu nyuruh cepetan mandi?”
“ga
kemana-mana cintaku,bau aja ayangnya” candanya
“hehehe
ya dech bentar ya” aku bergegas mandi
***
Setengah
jam kemudian aku selesai mandi dan berpakaian.
“nah
gitu donk kan cakep,jalan-jalan yuk?”
“jalan
kemana yank?masih pagi gini,baru juga jam 8,mall nya aza masih tutup”
“kemana
aza dech yank. Kalau masih tutup bukain aza atuh cin”
“hahahaha
enak aza emang tuch mall punya mbah aku
apa?”
“hehehe
ya udah masak aja yuk. Kan dari kemarin janji mau masakin ayang”
“masak
apa amboe sayangku?”
“kamu
sukanya makanan apa?entar boe masakin dech”
“apa
aja aku mah suka,ya udah hayu kita belanja dulu”
Namaku
Rd.Rangga Wijaya kusumah,mahasiswa tingkat akhir sebuah universitas cukup
terkemuka di kotaku. Saat ini aku tengah menyelesaikan tugas akhir sebagai
mahasiswa. Aku, berasal dari keluarga
yang sederhana,ibuku seorang pengajar dan bapakku beliau hingga saat ini tak
kutahu jelas pekerjaannya. Yang kutahu dia sering mengurusi hal-hal yang berkaitan dengan administrasi di
masyarakat. Aku anak kedua dari dua bersaudara.
Dan
dia Azka Ramadhini S.E ,kekasih tercintaku. Baru saja lulus menempuh
pendidikannya di universitas yang sama denganku. Ya bukan hanya satu kampus
tapi satu fakultas,satu jurusan lagi dan lebih gilanya aku memacari “mantan
sahabat terbaikku”. Ya dia adalah sahabat terbaikku selama ini. Azka hadir dan
menemani hari-hariku, berbagi dan saling menguatkan. Dan kini kita mengingatkan
hati bersama dalam balutan cinta. Itu lah yang membuat kami akhirnya memutuskan
berikrar menjalin cinta,karena kita telah saling memahami dan di antara kita
saling membutuhkan.
Ah
kisah cinta ini begitu lucu dan mungkin mengharukan di beberapa moment tapi
seperti inilah kita,tetap memegang ikrar hati yang pernah terucap tanggal 22 April
2012.
“segini
cukup ga garemnya sayangku?”tanyaku
“kurang
dikit yangku”
Dengan
PeDenya aku pun menambah garam dan penyedap rasanya.
“ehm
ok udah jadi sayangku,ayo cicipin beyku”
Ia
pun mencicipi masakanku dan sejenak dia
terdiam,aku menunggu reaksi dan jawabanya dengan berdebar.
“uuuuuuhhhhhhhhhh
asiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnn bangetttttt”
Aku
ambil sendok di tangannya dan mencicipi masakaku dan benar saja rasanya ga
enak.
“masakan
apaan sech ini ga enak banget”umpatku
“kan
ayang yang masaknya bukan?”kataya sambil tersenyum
Aku
cuman tertawa. “makan diluar aza yuk say”ajakku pada Azka.
“boleh
say,yuk”
Saat
ini aku begitu bahagia memilikinya dan berharap dia lah yang menjadi
pendampingku,dimana kebahagianku menjadi bahagianya dan sedihku akan terhapus
oleh senyuman indahnya yang menghiasi setiap jengkal sanubariku
“eh
yank mau makan apa?steak,spagheti atau nasi aza?”
“apa
aza dech yankku,yang penting bisa makan bareng sama ayang aza dech”katanya
manja.
Serasa
baru pertama kali pacaran,dia dengan manjanya bergelayut di lenganku dan tak
melepaskan genggamannya. Setiap orang yang berpapasan dengan kami semua
memandang kami, entah apa yang mereka fikirkan,ah bodo dengan fikiran mereka. Yang
penting saat ini aku bahagia bersamanya itu saja.
“aku
pesen yang biasa aza,tapi minumnya jangan yang dingin sayang”pinta azka
“siap
doro putri”
Setiap
waktu yang berputar adalah gugusan waktu terbaik jika berada disampingnya,
Azka. Sosok tercintaku.
“mari
makan”kataku
“ayo.....”katanya
bersemangat
Kami
saling menyuapi dan bercanda. Keindahan ini,canda ini,keromantisan ini,dan
kebahagiaan ini akan menjadi gugusan waktu terbaik dalam hidupku.
“gimana
kondisi rumah?orang-orang rumah?”
Sejenak
ia terdiam dan menarik nafas
“semuanya
masih aman terkendali sayang,cuman kemarin sempat umi ( panggilan ibunya-red)
curiga waktu kita sms-an,dan bilang jangan sering sms-an sama rangga.” Kembali Azka
terdiam seolah ia tengah mencari kata terbaik untuk dilontarkan,untuk sedikit
membuatku tenang. “mboe ga bilang apa-apa diem aza. Toch lagi pula nech
Handphone mau diapain kalau ga dipake buat sms-an coba?”lanjutnya
Aku
genggam tangannya.
“ya
Amboe sayang,syukur kalau masih bisa dikendalikan mah cintaku. Untuk saat ini
ya ikutin aza apa yang ortu mboe mau aboe ga jadi masalah kok sayangku. Toch aboe
sangat mengetahui kedalaman hatimu sayangku,rasa cintamu yang ga akan pernah
pudar untuk aboe”jawabku sambil tersenyum. Berusaha menyembunyikan rasa perih
dalam hatiku.
Ya
memang saat ini kini menjalani hubungan backstreet karena ketidak setujuan
orangtuanya terhadapku. Terhadap diriku dan kehidupanku, tapi bagaimanapun
kondisi hubungan kita aku tahu dia,Azka Ramadhini tetap mencintaiku dan selalu
berusaha meyakinkan keluarganya untuk menyetujui hubungan ini.
Kulirik
jam di handphoneku jam 16.00 wib,awanpun tak menampkan kecerahan. Hitam pekat
pertanda hujan akan segera turun.
“pulang
yuk?kita lanjutin ngobrolnya dirumah aza sayangku,kayaknya mau hujan”
“y
udah hayu sayangku”
Kamipun
bergegas pulang. Dan benar saja sebelum sempat menyalakan motor hujan
rintik-rintik membasahi bumi jatinangor sore ini.
“mau
lanjut pulang atau diam dulu disini?”tanyaku pada Azka
“lanjut
pulang aza tanggung dikit ini hujannya juga sayangku”
Akupun
memacu motorku,menembus rintik hujan yang semakin deras turun membasahi bumi.
20 menit kami bergelut dengan waktu,dan berbasah ria menembus jalan yang
diguyur hujan.
“ayo
ganti baju dulu bising masuk angin say”kataku pada Azka setengan meyuruh
“ya
aboe”jawabnya singkat sambil tergesa menuju kamar mandi.
“aboe
shalat dulu ya cintaku?”
“ya
sayangku”
Aku
datang menghadapMu wahai Sang Raja, membawa semua rasa yang ada dalam hati, membawa
semua beban di pundakku. Mengharapkan KuasaMu memudahkan semua yang menjadi
jalanKu. Mengharapkan Engkau Mengijabah semua harap dan doaku.
“aboe
seneng mboe masih menyempatkan diri untuk datang kesini ditengah kondisi
hubungn kita yang tengah diuji, aboe
juga sangat bahagia dan semakin yakin akan kekuatan cinta yang ada dalam
hati mboe. Aboe sangat yakin kita bisa melewati semua ini sayang”
“
ya boe gimanapun sulitnya jalan yang kita lalui sekarang amboe yakin kita bisa
lalui asal kita tetap saling menguatkan, kita berjuang bersama-sama untuk
tujuan kita,untuk cinta kita, dan untuk kebahagian kita bersama.” Jawabnya diiringi
air mata yang perlahan mengalir dikedua belah matanya, mengalir di wajahnya
yang putih bersih, hingga menetes membasahi tanah yang ku pijak. Bergetar hati ini ketika tangisan itu pecah.
Ku
peluk tubuh mungil Azka, dalam isak tangisku aku berujar padanya
“aboe
sayang mboe dan ga kan ninggalin mboe. Boe akan berusaha semaksimal mungkin
untuk ngeyakinin keluarga mboe bahwa boe pantas untuk mboe”
Malam
menjadi saksi bisu untuk dua hati insan yang tengah terluka karena ketidak
pahaman seseorang, karena penilaian yang salah, karena kesalahanpahaman diantara
aku dan orangtua Azka.
Aku
kembali teringat kejadian yang menghancurkan hati dan kehidupanku masih
terdengar dan membekas di fikiranku akan masa itu.....
" Ortu aku ga setuju dengan hubungan kita" berurai air mata Azka
mengatakan kegelisahan hatinya." apa alasannya ?" tanyaku
"mereka bilang kamu terlalu percaya akan hal ghaib dan bagi mereka itu menyimpang dari aqidah"
tak ada kata yang dapat lisan ini keluarkan ketika mendengar semua ini. bukan karena tak direstuinya hubungan ini melainkan karena aku dituduh menyimpang dari ajaran islam,keluar dari aqidah, atau dalam bahasa lebih kasar aku telah menjadi KAFIR. Astagfirullah, tak henti-henti aku beristgfar mengingat keagunanNya. tak terasa derai air mata ini deras mengucur diantara kedua pipi ini jatuh membasahi bumi. terkulai lemas,tak berdaya seolah dunia berhenti berputar.
"Ya, Mboe gpp aboe bisa ngerti mereka belumlah paham akan hakikat hikam yang kini sedang aboe jalanni" aku mencoba tegar menyembunyikan semua luka dan kepedihan ini.
"sekarang maunya mboe kayak gimana?"
"Mboe sayang sama aboe dan ga mau kehilangan aboe,mboe tetep ingin terus di samping amboe,apapun yang terjadi kita berjuang bersama,amboe yakin semuanya bisa berubah"ucapnya.
Semakin sakit hati ini, saat teringat kembali masa itu. Tapi aku tak boleh terlihat lemah di hadapan Azka.aku harus terlihat tegar. Aku harus tersenyum menghadapi semua ini, untuk Azka ya hanya untuk Azkaku tercinta.
“sudah ah nangis-nangisannya,ga perlu difikiran, kan katanya amboe kesini buat bikin aboe seneng masa sekarang malah nangis-nangisan sech sayangku?”hiburku padanya. Ku usap matanya dan lembut kurasakan ia membelai pipiku menyingkirkan butiran air mata yang mengalir diantara wajahku
“iya sayang ga nangis lagi kok” Tersenyum Azka dan senyuman ini lah yang aku inginkan dan ku butuhkan saat ini
“sini peluk aboenya mboe say”
Ia pun memeluk erat tubuhku dan perlahan kehangatan mengalir di setiap aliran darahku. Aku bahagia memilikimu sayang. Bisikku padanya
“amboe juga bahagia berada disampingmu sayangku”
Malam itu kami lewati dengan penuh canda,meskipun ada tangis terselip diantara waktu kebersamaan Aku dengan Azka hari ini. Hingga kini, ia tertidur di pangkuanku sebuah senyum menghantarkannya memasuki alam mimpi.
Wahai Rabb Tuhan Yang penuh dengan Kasih Sayang
Kelembutan yang menjadi namaMu
Aku menghadapmu malam ini
Dengan kelemahan diri
Yang menjadi sifatku
Mengangkat kedua tanganku
Menjadi tanda kepasrahanku
Wahai Dzat Yang Penuh Dengan ke Agungan
Yang Maha Memutuskan
Yang kuasa setiap hal berada ditanganMu
Aku hadir dengan sejuta pengharapan
Menundukkan kepala tanda ketidakmampuaanku atas segala sesuatu yang terjadi
Bermunajat, menguntai bait-bait doa dalam kepasrahan dan kelemahan diri
Yang ku haturkan KepadaMu Ya Rabb
Dalam sujud ku kepadaMu
Dalam takbir dan tahmidku kepadaMu
Dalam Dzikir dan Diamku DihadapMu
Wahai Dzat Yang Maha Suci
Persucikanlah hati ini dalam cinta dan kasih yang Kau simpan dalam qalbu
Permudahlah jalan yang kutiti menuju kesempurnaa cinta yang agung
Lapangkanlah jalan yang aku lewati untuk menuntaskan sunnah Nabi AgungMu
Yang menjadi wajibku sebagai HambaMu dan Ummat kekasihMu
Duhai Dzat Yang Maha Mendengar
Persatukan hati ini dengan hatinya dalam genggaman keagungan Dzat Mu yang Maha mencinta
Kuatkan hati kami dalam mengarungi ujiMu
Kuatkan hati kami dalam mengarungi skenario indahMu
Kuatkan kami untuk terus bersama dengang hati dan cinta yang sama seperti ini
Seperti hari yang lalu
Jadikanlah aku hak untuknya dan dia hak untukku
Jadikanlah aku terbaik untuknya dan dia untukku
Dan tulislah aku sebagai imamnya kelak di masa depan di Lauhful MahfudzMu
Engkau yang Maha Kuasa
Yang tak ada Keperkasaan SelainMu
Ijabahlah doa hambaMu yang lemah ini
Engkaulah tempat bergantung hamba yang lemah ini
kepadaMu hamba kembali dan KepadaMu hamba memohon pertolongan........
Tidak ada komentar:
Posting Komentar