Selamat Datang

Selamat Datang di Rumah Hati. Tempat Kita mencurah kan isi hati dan berbagi semua permasalah hati tentang hidup dan kehidupan.

Rabu, 13 Juni 2012

Aku+kamu= C-I-N-T-A

Malam ini langit mempertontonkan keindahannya
Ribuan bahkan jutaan bintang bertabur menghias dinding langit malam ini
Rembulan berjalan perlahan keperaduaannya
Cahayanya menembus hingga kedalam sanubari
Ah Tuhan betapa indah semua ciptaanMu
Betapa sempurna apa yang Engkau buat
Ya semua ciptaanMu begitu sempurna
Seperti hati dan rasa cinta ini
Yang hadir dan menghias dinding langit hati seperti indahnya bintang di langitMu
Yang bercahaya sepanjang waktu seperti matahariMu
Yang menerangi seluruh kegelapan hati seperti RembulanMu
Duhai Rabb...Maha KasihMu menghantarkanku,hati,jiwa dan kehidupanku pada kebahagian dan kesempurnaan hidup dengan hadirnya cinta yang kau titipkan dalam hati ini untuk MakhlukMu yang sempurna.
“selamat pagi sayang”sapaan lembutnya membangunkanku dipagi ini
“amboe?kapan datang?”terkejut aku mendapati dia,orang yang aku cinta berada disampingku. Tak menyangka ia kini hadir dihadapanku dan membangunkanku.
“baru aja nyampe sayang”jawabnya lembut sambil tersenyum.
“katanya baru minggu depan mau mampir kesini,kok sekarang udah disini lagi?”tanyaku penuh selidik.
“besok,amboe mau ada pelatihan di bandung dan sekarang mampir dulu disni. Kan udah lama juga ga ketemu sama ayang” jelasnya panjang lebar
“ooh gitu yang,kenapa ga bilang dulu atuh sayang?”
“kan surprise untuk aboe. Ayo bangun cepetan mandi”
“makasih say”kukecup lembut keningngya. “emang mau kemana gitu nyuruh cepetan mandi?”
“ga kemana-mana cintaku,bau aja ayangnya” candanya
“hehehe ya dech bentar ya” aku bergegas mandi
***
Setengah jam kemudian aku selesai mandi dan berpakaian.
“nah gitu donk kan cakep,jalan-jalan yuk?”
“jalan kemana yank?masih pagi gini,baru juga jam 8,mall nya aza masih tutup”
“kemana aza dech yank. Kalau masih tutup bukain aza atuh cin”
“hahahaha enak aza emang  tuch mall punya mbah aku apa?”
“hehehe ya udah masak aja yuk. Kan dari kemarin janji mau masakin ayang”
“masak apa amboe sayangku?”
“kamu sukanya makanan apa?entar boe masakin dech”
“apa aja aku mah suka,ya udah hayu kita belanja dulu”
Namaku Rd.Rangga Wijaya kusumah,mahasiswa tingkat akhir sebuah universitas cukup terkemuka di kotaku. Saat ini aku tengah menyelesaikan tugas akhir sebagai mahasiswa.  Aku, berasal dari keluarga yang sederhana,ibuku seorang pengajar dan bapakku beliau hingga saat ini tak kutahu jelas pekerjaannya. Yang kutahu dia sering mengurusi hal-hal  yang berkaitan dengan administrasi di masyarakat. Aku anak kedua dari dua bersaudara.
Dan dia Azka Ramadhini S.E ,kekasih tercintaku. Baru saja lulus menempuh pendidikannya di universitas yang sama denganku. Ya bukan hanya satu kampus tapi satu fakultas,satu jurusan lagi dan lebih gilanya aku memacari “mantan sahabat terbaikku”. Ya dia adalah sahabat terbaikku selama ini. Azka hadir dan menemani hari-hariku, berbagi dan saling menguatkan. Dan kini kita mengingatkan hati bersama dalam balutan cinta. Itu lah yang membuat kami akhirnya memutuskan berikrar menjalin cinta,karena kita telah saling memahami dan di antara kita saling membutuhkan.
Ah kisah cinta ini begitu lucu dan mungkin mengharukan di beberapa moment tapi seperti inilah kita,tetap memegang ikrar hati yang pernah terucap tanggal 22 April 2012.
“segini cukup ga garemnya sayangku?”tanyaku
“kurang dikit yangku”
Dengan PeDenya aku pun menambah garam dan penyedap rasanya.
“ehm ok udah jadi sayangku,ayo cicipin beyku”
Ia pun mencicipi masakanku dan  sejenak dia terdiam,aku menunggu reaksi dan jawabanya dengan berdebar.
“uuuuuuhhhhhhhhhh asiiiiiiiiiiiiiinnnnnnnnnnnnn bangetttttt”
Aku ambil sendok di tangannya dan mencicipi masakaku dan benar saja rasanya ga enak.
“masakan apaan sech ini ga enak banget”umpatku
“kan ayang yang masaknya bukan?”kataya sambil tersenyum
Aku cuman tertawa. “makan diluar aza yuk say”ajakku pada Azka.
“boleh say,yuk”
Saat ini aku begitu bahagia memilikinya dan berharap dia lah yang menjadi pendampingku,dimana kebahagianku menjadi bahagianya dan sedihku akan terhapus oleh senyuman indahnya yang menghiasi setiap jengkal sanubariku
“eh yank mau makan apa?steak,spagheti atau nasi aza?”
“apa aza dech yankku,yang penting bisa makan bareng sama ayang aza dech”katanya manja.
Serasa baru pertama kali pacaran,dia dengan manjanya bergelayut di lenganku dan tak melepaskan genggamannya. Setiap orang yang berpapasan dengan kami semua memandang kami, entah apa yang mereka fikirkan,ah bodo dengan fikiran mereka. Yang penting saat ini aku bahagia bersamanya itu saja.
“aku pesen yang biasa aza,tapi minumnya jangan yang dingin sayang”pinta azka
“siap doro putri”
Setiap waktu yang berputar adalah gugusan waktu terbaik jika berada disampingnya, Azka. Sosok tercintaku.
“mari makan”kataku
“ayo.....”katanya bersemangat
Kami saling menyuapi dan bercanda. Keindahan ini,canda ini,keromantisan ini,dan kebahagiaan ini akan menjadi gugusan waktu terbaik dalam hidupku.
“gimana kondisi rumah?orang-orang rumah?”
Sejenak ia terdiam dan menarik nafas
“semuanya masih aman terkendali sayang,cuman kemarin sempat umi ( panggilan ibunya-red) curiga waktu kita sms-an,dan bilang jangan sering sms-an sama rangga.” Kembali Azka terdiam seolah ia tengah mencari kata terbaik untuk dilontarkan,untuk sedikit membuatku tenang. “mboe ga bilang apa-apa diem aza. Toch lagi pula nech Handphone mau diapain kalau ga dipake buat sms-an coba?”lanjutnya
Aku genggam tangannya.
“ya Amboe sayang,syukur kalau masih bisa dikendalikan mah cintaku. Untuk saat ini ya ikutin aza apa yang ortu mboe mau aboe ga jadi masalah kok sayangku. Toch aboe sangat mengetahui kedalaman hatimu sayangku,rasa cintamu yang ga akan pernah pudar untuk aboe”jawabku sambil tersenyum. Berusaha menyembunyikan rasa perih dalam hatiku.
Ya memang saat ini kini menjalani hubungan backstreet karena ketidak setujuan orangtuanya terhadapku. Terhadap diriku dan kehidupanku, tapi bagaimanapun kondisi hubungan kita aku tahu dia,Azka Ramadhini tetap mencintaiku dan selalu berusaha meyakinkan keluarganya untuk menyetujui hubungan ini.
Kulirik jam di handphoneku jam 16.00 wib,awanpun tak menampkan kecerahan. Hitam pekat pertanda hujan akan segera turun.
“pulang yuk?kita lanjutin ngobrolnya dirumah aza sayangku,kayaknya mau hujan”
“y udah hayu sayangku”
Kamipun bergegas pulang. Dan benar saja sebelum sempat menyalakan motor hujan rintik-rintik membasahi bumi jatinangor sore ini.
“mau lanjut pulang atau diam dulu disini?”tanyaku pada Azka
“lanjut pulang aza tanggung dikit ini hujannya juga sayangku”
Akupun memacu motorku,menembus rintik hujan yang semakin deras turun membasahi bumi. 20 menit kami bergelut dengan waktu,dan berbasah ria menembus jalan yang diguyur hujan.
“ayo ganti baju dulu bising masuk angin say”kataku pada Azka setengan meyuruh
“ya aboe”jawabnya singkat sambil tergesa menuju kamar mandi.
“aboe shalat dulu ya cintaku?”
“ya sayangku”
Aku datang menghadapMu wahai Sang Raja, membawa semua rasa yang ada dalam hati, membawa semua beban di pundakku. Mengharapkan KuasaMu memudahkan semua yang menjadi jalanKu. Mengharapkan Engkau Mengijabah semua harap dan doaku.
“aboe seneng mboe masih menyempatkan diri untuk datang kesini ditengah kondisi hubungn kita yang tengah diuji, aboe  juga sangat bahagia dan semakin yakin akan kekuatan cinta yang ada dalam hati mboe. Aboe sangat yakin kita bisa melewati semua ini sayang”
“ ya boe gimanapun sulitnya jalan yang kita lalui sekarang amboe yakin kita bisa lalui asal kita tetap saling menguatkan, kita berjuang bersama-sama untuk tujuan kita,untuk cinta kita, dan untuk kebahagian kita bersama.” Jawabnya diiringi air mata yang perlahan mengalir dikedua belah matanya, mengalir di wajahnya yang putih bersih, hingga menetes membasahi tanah yang ku pijak. Bergetar hati  ini ketika tangisan itu pecah.
Ku peluk tubuh mungil Azka, dalam isak tangisku aku berujar padanya
“aboe sayang mboe dan ga kan ninggalin mboe. Boe akan berusaha semaksimal mungkin untuk ngeyakinin keluarga mboe bahwa boe pantas untuk mboe”
Malam menjadi saksi bisu untuk dua hati insan yang tengah terluka karena ketidak pahaman seseorang, karena penilaian yang salah, karena kesalahanpahaman diantara aku dan orangtua Azka.
Aku kembali teringat kejadian yang menghancurkan hati dan kehidupanku masih terdengar dan membekas di fikiranku akan masa itu.....
" Ortu aku ga setuju dengan hubungan kita" berurai air mata Azka mengatakan kegelisahan hatinya.
" apa alasannya ?" tanyaku
"mereka bilang kamu terlalu percaya akan hal ghaib dan bagi mereka itu menyimpang dari aqidah"
tak ada kata yang dapat lisan ini keluarkan ketika mendengar semua ini. bukan karena tak direstuinya hubungan ini melainkan karena aku dituduh menyimpang dari ajaran islam,keluar dari aqidah, atau dalam bahasa lebih kasar  aku telah menjadi KAFIR. Astagfirullah, tak henti-henti aku beristgfar mengingat keagunanNya. tak terasa derai air mata ini deras mengucur diantara kedua pipi ini jatuh membasahi bumi. terkulai lemas,tak berdaya seolah dunia berhenti berputar.
"Ya, Mboe gpp aboe bisa ngerti mereka belumlah paham akan hakikat hikam yang kini sedang aboe jalanni" aku mencoba tegar menyembunyikan semua luka dan kepedihan ini.
"sekarang maunya mboe kayak gimana?"
"Mboe sayang sama aboe dan ga mau kehilangan aboe,mboe tetep ingin terus di samping amboe,apapun yang terjadi kita berjuang bersama,amboe yakin semuanya bisa berubah"ucapnya.
Semakin sakit hati ini, saat teringat kembali masa itu. Tapi aku tak boleh terlihat lemah di hadapan Azka.aku harus terlihat tegar. Aku harus tersenyum menghadapi semua ini, untuk Azka ya hanya untuk Azkaku tercinta.
“sudah ah nangis-nangisannya,ga perlu difikiran, kan katanya amboe kesini buat bikin aboe seneng masa sekarang malah nangis-nangisan sech sayangku?”hiburku padanya. Ku usap matanya dan lembut kurasakan ia membelai pipiku menyingkirkan butiran air mata yang mengalir diantara wajahku
 “iya sayang ga nangis lagi kok” Tersenyum Azka dan senyuman ini lah yang aku inginkan dan ku butuhkan saat ini
“sini peluk aboenya mboe say”
Ia pun memeluk erat tubuhku dan perlahan kehangatan mengalir di setiap aliran darahku. Aku bahagia memilikimu sayang. Bisikku padanya
“amboe juga bahagia berada disampingmu sayangku”
Malam itu kami lewati dengan penuh canda,meskipun ada tangis terselip diantara waktu kebersamaan Aku dengan Azka hari ini. Hingga kini, ia tertidur di  pangkuanku sebuah senyum menghantarkannya memasuki alam mimpi.
Wahai Rabb Tuhan Yang penuh dengan Kasih Sayang
Kelembutan yang menjadi namaMu
Aku menghadapmu malam ini
Dengan kelemahan diri
Yang menjadi sifatku
Mengangkat kedua tanganku
Menjadi tanda kepasrahanku

Wahai Dzat Yang Penuh Dengan ke Agungan
Yang Maha Memutuskan
Yang kuasa setiap hal berada ditanganMu
Aku hadir dengan sejuta pengharapan
Menundukkan kepala tanda ketidakmampuaanku atas segala sesuatu yang terjadi
Bermunajat, menguntai bait-bait doa dalam kepasrahan dan kelemahan diri
Yang ku haturkan KepadaMu  Ya Rabb
Dalam sujud ku kepadaMu
Dalam takbir dan tahmidku kepadaMu
Dalam Dzikir dan Diamku DihadapMu
Wahai Dzat Yang Maha Suci
Persucikanlah hati ini dalam cinta dan kasih yang Kau simpan dalam qalbu
Permudahlah jalan yang kutiti menuju kesempurnaa cinta yang agung
Lapangkanlah jalan yang aku lewati untuk menuntaskan sunnah Nabi AgungMu
Yang menjadi wajibku sebagai HambaMu dan Ummat kekasihMu
Duhai Dzat Yang Maha Mendengar
Persatukan hati ini dengan hatinya dalam genggaman keagungan Dzat Mu yang Maha mencinta
Kuatkan hati kami dalam mengarungi ujiMu
Kuatkan hati kami dalam mengarungi skenario indahMu
Kuatkan kami untuk terus bersama dengang hati dan cinta yang sama seperti ini
Seperti hari yang lalu
Jadikanlah aku hak untuknya dan dia hak untukku
Jadikanlah aku terbaik untuknya dan dia untukku
Dan tulislah aku sebagai imamnya kelak di masa depan di Lauhful MahfudzMu
Engkau yang Maha Kuasa
Yang tak ada Keperkasaan SelainMu
Ijabahlah doa hambaMu yang lemah ini
Engkaulah tempat bergantung hamba yang lemah ini
kepadaMu hamba kembali dan KepadaMu hamba memohon pertolongan........

Tidak ada komentar: